Command Center: Langkah Cepat Menangani Keadaan Darurat
28 October 2024
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menerapkan sistem penanganan darurat yang efektif melalui layanan emergency 7777. Layanan ini dikelola oleh Command Center PTFI, yang memiliki peran penting dalam merespons berbagai keadaan darurat di area jobsite dan sekitarnya.
Sebagai pusat komando penanganan darurat, tugas utama Command Center adalah menerima dan memproses panggilan darurat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Setelah menerima laporan, Command Center segera menginformasikan kepada tim tanggap darurat dan pihak terkait, mencatat detail insiden, dan menyusun laporan lengkap, terutama jika insiden termasuk dalam kategori “high incident” atau melibatkan korban jiwa.
Tim yang bertugas di Command Center terdiri dari karyawan Emergency Preparedness & Response yang telah mendapatkan pelatihan khusus, seperti Basic Fire Rescue Course (BFRC) dan pelatihan sistem komunikasi darurat. Mereka juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk memastikan koordinasi yang efisien dengan tim lapangan.
Nomor Darurat PTFI
Nomor darurat PTFI tersedia bagi seluruh karyawan dan masyarakat sekitar, yaitu:
- Line Freeport: 546-7777
- Line Telkom: (0901) 46 7777
- Bebas Pulsa: 0-800-146-7777
- Melalui radio portable/base dengan menekan tombol oranye
Persiapan Sebelum Menghubungi Layanan Darurat
Sebelum menghubungi layanan emergency 7777, penting untuk menyiapkan informasi berikut:
- Jenis keadaan darurat yang terjadi
- Lokasi kejadian secara spesifik
- Apakah ada korban? Jika ada, berapa jumlahnya?
- Identitas penelepon
Informasi ini akan membantu petugas darurat menentukan langkah-langkah yang tepat dan segera.
Apa yang Terjadi Setelah Menghubungi Layanan Emergency 7777?
Ketika layanan darurat dihubungi, sistem penanganan darurat PTFI langsung aktif. Dalam tiga dering pertama, empat unit akan terhubung otomatis, yakni Command Center, UG Emergency Dispatch, ISOS Ambulance, dan Security Operation Center. Keempat unit ini akan berkoordinasi secara cepat untuk menangani situasi sesuai jenis darurat yang dilaporkan.
Setelah laporan diterima, Command Center segera mengaktifkan unit-unit terkait, seperti Fire Station, klinik atau rumah sakit, dan pos keamanan terdekat. Jika insiden terjadi di bawah tanah, tim UG Mine Rescue juga akan segera diaktifkan oleh dispatcher di area underground. Koordinasi antarunit dilakukan melalui telepon atau radio channel group masing-masing departemen.
Dalam keadaan yang mengancam nyawa, Command Center dan UG Emergency Dispatcher juga memberikan panduan keselamatan langsung kepada penelepon. Untuk insiden yang berkaitan dengan medis, tim paramedis ISOS akan memberikan instruksi medis. Sementara untuk situasi yang berkaitan dengan keamanan, arahan akan diberikan oleh tim Security.
Koordinasi komunikasi dilakukan melalui radio taktis yang hanya diakses oleh departemen EP&R, UG Mine Rescue, ISOS Paramedis, dan Security, guna memastikan fokus penuh pada penanganan insiden.
Waktu Tanggap Cepat Sesuai SOP
Sesuai SOP, proses penerimaan laporan darurat harus selesai dalam waktu 120 detik. Setelah jenis insiden dan lokasi kejadian terkonfirmasi, tim tanggap darurat langsung diaktifkan. Para responden diwajibkan melaporkan keberangkatan mereka dalam waktu dua menit setelah informasi diterima, dengan waktu tiba di lokasi tergantung pada jarak pos masing-masing.
Menanggapi Bencana Alam
Selain menangani insiden harian, Command Center juga memiliki tanggung jawab dalam situasi bencana alam. Mereka dapat mengaktifkan sirene kota setelah mendapat izin dari manajemen PTFI, dan akan mengaktifkan Volunteer Fire Brigade PTFI.
Jika bencana lebih besar dari yang bisa ditangani oleh First Responder, Command Center akan meminta aktivasi Incident Management Team (IMT).
Dengan sistem yang terkoordinasi dan prosedur yang ketat, Command Center PTFI menjadi garda depan dalam menjaga keselamatan karyawan dan fasilitas perusahaan. Penanganan keadaan darurat di PTFI berjalan cepat, tepat, dan efisien, memastikan segala bentuk insiden dapat ditangani dengan baik demi menjaga keselamatan operasional di area tambang.
Kembali Ke List