Dua Totem Kamoro Pemberian PT Freeport Indonesia, Dibawa ke Waterfront City Danau Toba


01 October 2023


PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan dua totem Kamoro sebagai wujud partisipasi dan dukungan dibangunnya Taman Totem Dunia yang merupakan bagian dari program Penataan Kawasan Waterfront City di Pulau Samosir, Sumatera Utara pada Rabu, 27 September 2023. 

Kedua totem yang ditampilkan di Taman Totem Dunia telah selesai dikerjakan para pengukir Kamoro yang dinaungi oleh Yayasan Maramowe.

Direktur dan EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma menyampaikan bahwa penyediaan totem dari Suku Kamoro merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk ikut melestarikan karya seni dan budaya salah satu masyarakat adat Papua yang tinggal di sekitar perusahaan. 

"Kami mendukung penuh pembangunan Taman Totem Dunia dan program Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan yang kami yakini dapat menjadi sarana pelestarian seni dan budaya Indonesia. Totem Kamoro yang kami sediakan akan membuka akses bagi para pengunjung untuk melihat dan merasakan keindahan seni dan budaya Papua jauh dari tempatnya berasal," jelas Claus.

Pendiri Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, Luluk Intarti menjelaskan dua totem Kamoro yang diserahterimakan adalah Mbitoro dan Wemawe dengan tinggi sekitar delapan meter dan diameter satu meter. Kedua totem ini menjadi totem Kamoro tertinggi dan terbesar yang pernah dibuat.

Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
PTFI menyerahkan dua Totem Kamoro
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
Dua totem Kamoro yang diserahterimakan adalah Mbitoro dan Wemawe
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
PTFI menyerahkan dua Totem Kamoro
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
PTFI menyerahkan dua Totem Kamoro
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia
Two Kamoro Totems Presented by PT Freeport Indonesia


Luluk berharap bahwa karya seni ukir Kamoro itu bisa dikenal masyarakat lebih luas, baik dalam negeri maupun mancanegara yang nantinya akan berkunjung ke Danau Toba. 

"Di sisi lain juga menjadi satu kebanggaan bagi para pengukir di mana karya mereka dapat dinikmati oleh orang banyak. Budaya ukir Kamoro ini dapat terus bertahan ketika generasi muda mengetahui bahwa apa yang telah dilakukan pendahulunya menjadi satu kebanggaan tersendiri yang menjadi ikon nasional nantinya," ujar Luluk.

Program "Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan" di bawah Kementerian PUPR merupakan bagian dari pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. 

Program ini sebagai upaya pengembangan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan yang didukung oleh Pemerintah dan Bank Dunia. Di kawasan ini akan dibangun beberapa atraksi dan wahana yang bersumber pada kearifan budaya lokal, dengan pesan kelestarian alam, penerusan nilai budaya, serta persahabatan dunia.





Kembali Ke List