Sebuah kelas baru dikembangkan bagi karyawan PTFI akan membantu karyawan memastikan gaji mereka dapat dikelola dengan bijak.

Kelas ini dikembangkan sebagai bentuk tindak lanjut dari sebuah survey yang dilakukan tahun 2018 tentang perilaku keuangan para peserta baik itu karyawan Papua maupun non-Papua. Hasil survey menunjukkan bahwa sejumlah karyawan mengalami permasalahan finansial meskipun tiap bulannya menerima gaji yang lebih dari cukup.

“Hasil survey menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan dan keluarganya sangat dipengaruhi bukan oleh jumlah penghasilan bulanan namun lebih kepada kemampuan mengelola pendapatan mereka,” kata Nikodemus Purba, Vice President-Compensation and Benefit Management. “Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan menganggarkan, menabung dan menginvestasikan pendapatan.”

Karyawan Papua adalah pekerja keras, jadi menghasilkan pendapatan bulanan bukanlah hal yang sulit bagi mereka, namun banyak dari mereka mengalokasikan penggunaan uang mereka dengan kurang bijak, kata Tommi Parnando, Head, HR Project and Business Improvement.

“Karyawan PTFI berpenghasilan lebih daripada sebagian besar pekerja di Indonesia, namun sebagian besar karyawan kita ini terjebak hutang, banyak dari mereka mengalaminya setelah mereka pensiun, saat mereka tidak lagi berpenghasilan tetap,” kata Tommi.

4
Kelas Pendidikan Finansial Baru Dibuka untuk Karyawan PTFI
2
Foto Kredit: Jouska Financial
3
Kelas Pendidikan Finansial Baru Dibuka untuk Karyawan PTFI
1
Kelas Pendidikan Finansial Baru Dibuka untuk Karyawan PTFI
1
1
1
1


Kelas ini memberikan informasi dasar yang penting yang dapat membantu karyawan belajar mengatur pendapatan dengan cara memprioritaskan kebutuhan keuangan dan menciptakan anggaran hingga pengetahuan tentang bagaimana menginvestasikan uang dengan cara yang aman dan menguntungkan. Kelas ini dibagi dalam empat tingkatan:

  • Fondasi - mencakup pengetahuan keuangan umum dan keuangan pribadi
  • Dasar - mencakup pengaturan arus kas, pengaturan hutang dan kebiasaan menabung
  • Menengah - mencakup pengaturan dana darurat, dana pendidikan, asuransi dan investasi
  • Lanjutan - mencakup keuangan usaha, properti dan sekuritas

Karyawan tidak hanya diajarkan tentang informasi yang dibagikan di masing-masing tingkatan – mereka juga akan diminta membuktikan bahwa mereka tahu bagaimana menerapkannya dalam kebiasaan keuangan pribadi mereka, kata Tommi.

“Tujuannya adalah untuk mengubah perilaku keuangan karyawan, bukan sekadar mendapatkan pengetahuan keuangan, sehingga karyawan harus dapat membuktikan bahwa mereka paham dan memanfaatkan pengetahuan ini sebelum mereka bisa pindah ke tingkatan selanjutnya,” kata Tommi.

Sebuah kelas terdiri 28 karyawan yang dipilih melalui sebuah proses seleksi daring mendapatkan pelatihan “Train the Trainer” dan pesertanya akan menjadi instruktur saat kelas dimulai di triwulan ketiga.





Kembali Ke List