Budaya Kaya Suku Kamoro Meriahkan Gelaran Asian Games 2018

26 September 2018




Kamoro Cultural Exhibition
Pameran Budaya Kamoro
Kamoro Cultural Exhibition
Pameran Budaya Kamoro
Kamoro Cultural Exhibition
Pameran Budaya Kamoro
Kamoro Cultural Exhibition
Pameran Budaya Kamoro
Kamoro Cultural Exhibition
Pameran Budaya Kamoro
Kamoro Cultural Exhibition
Kamoro Cultural Exhibition
Kamoro Cultural Exhibition
Kamoro Cultural Exhibition
Kamoro Cultural Exhibition

Pameran dan pertunjukan merayakan kebudayaan Kamoro menjadi sorotan kemeriahan di Bandara Internasional Soekarto-Hatta dalam gelaran Pesta olahraga Asian Games 2018. 

Sebagai salah satu pintu gerbang utama masuknya pengunjung ke Indonesia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mempercantik diri guna memberikan penyambutan yang berkesan bagi para atlet maupun pendukung yang datang dari berbagai penjuru Asia. 



PT Angakasapura 2 melakukan sejumlah terobosan di antaranya memajang patung maskot Asian Games di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta; membuat lapangan bulutangkis dan sepak bola mini bagi para penumpang untuk mengisi waktu menunggu penerbangan mereka; memasang photo booth dengan foto Presiden Joko Widodo yang sedang mengendarai sepeda sebagai latar belakang, memungkinkan para pengunjung berfoto sambil berpose seakan-akan dibonceng oleh presiden. Otoritas bandara juga menggelar pameran dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) serta sebuah pameran budaya yang diwakilkan oleh pameran Jember Festival dan Suku Kamoro.

Pameran Jember Festival memamerkan baju-baju adat Indonesia – termasuk kostum Garuda yang digunakan dalam upacara pembukaan dan penutupan Asian Games - serta beberapa kostum nasional negara peserta Asian Games 2018 dengan modifikasi artistik yang membuatnya lebih gagah dan megah. Para penumpang dengan antusias berfoto dengan para model yang berbalut busana menawan itu. 

Suku Kamoro menampilkan tarian tradisional dengan berbalut pakaian adat yang menawan serta mengajak para penonton untuk menari bersama. Mereka juga melakukan demonstrasi pemahatan kayu, mempertunjukkan kekayaan seni ukir Kamoro yang menghasilkan beragam karya seni indah mulai dari perisai berukir hingga patung berornamen rumit yang menjulang hingga lebih dari 160cm. 

Suku Kamoro menjadi sorotan perhatian utama dari para penumpang di Terminal 3, baik itu penumpang WNI maupun WNA. Para seniman yang mengenakan pakaian adat Kamoro yang indah – sebuah pemandangan yang sangat jarang ditemukan tentunya - menjadi sasaran para pengunjung untuk berswafoto bersama. 


Salah seorang turis asal Turki mengatakan bahwa Suku Kamoro memiliki budaya yang sangat bagus dan unik. Ia mengaku pernah melihat tayangan di televisi mengenai suku serupa dan sangat tertarik untuk melihatnya secara langsung. Hal itupun menjadi kenyataan dan ia pun tidak ingin melewatkan momen ini dan mengabadikannya dalam foto dengan anak-anaknya. Salah seorang turis lain asal Italia mengungkapkan kekaguman serupa. Ia mengaku pernah berkunjung ke Raja Ampat Papua. Pameran Suku Kamoro sangat berkesan baginya dan membuatnya ingin berkunjung kembali ke Papua.  (Descia Anggi, diedit oleh Sularso)





Kembali Ke List