PTFI Tingkatkan Infrastruktur melalui Program Penggunaan Tailing


21 April 2021


PT Freeport Indonesia memperluas penggunaan tailing sebagai material yang digunakan dalam pembangunan jalan dan konstruksi di wilayah Papua. 

Kesuksesan teknis proyek percontohan yang bertujuan menunjukkan penggunaan tailing secara bertanggungjawab dalam pembangunan jalan dan bangunan telah membuat PT Freeport Indonesia dan pemerintah tertarik untuk mengembangkan program ke wilayah yang lebih luas lagi di Papua. 

Pengiriman tailing ke Merauke pada bulan Februari – pengiriman kedua ke Kabupaten paling tenggara di Papua – menandai selesainya proyek percontohan yang merupakan bagian dari Road Map Pemanfaatan Tailing PTFI (Tailings Utilization Road Map). 

Kini, proyek percontohan ini telah menunjukkan keberhasilan dan wilayah-wilayah di Papua yang telah menerima kiriman tailing untuk proyek-proyek baru – mulai dari Sorong, ibukota provinsi tetangga Papua Barat, hingga ke Distrik Nugure di dekat Mimika. 

“Pengiriman dan pemanfaatan tailing akan terus berlanjut sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah serta keterlibatan dalam pembangunan regional di Papua,” kata Jenpino Ngabdi, Vice President Director and Executive Vice President PTFI. “Kami berharap inisiatif ini akan membantu akselerasi pembangunan di Indonesia Timur di tengah segala tantangan dalam mewujudkan kesetaraan pembangunan.”

Tailing pertama yang terkirim ke Merauke telah digunakan untuk membangun jalan umum sepanjang satu kilometer yang juga dilengkapi dengan sebuah jembatan. Lapisan aspal tailing digunakan sebagai fondasi jalan – sebuah metode yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

 

PTFI Tailings
Penggunaan tailing sebagai material yang digunakan dalam pembangunan jalan dan konstruksi di wilayah
PTFI Tailings
Penggunaan tailing sebagai material yang digunakan dalam pembangunan jalan dan konstruksi di wilayah
PTFI Tailings
PTFI Tailings


Sejumlah studi yang dilakukan PTFI dan Kementerian PUPR di Bandung, Jawa Barat, menunjukkan bahwa penggunaan tailing PTFI secara bertanggungjawab dapat memenuhi standar pemerintah di mana tailing dinyatakan sebagai material konstruksi berkualitas tinggi. 

Proyek percontohan ini sekaligus menunjukkan bukti teknis bahwa tailing dapat berkontribusi dalam pembangunan jalan dan infrastruktur publik yang lebih baik di Papua. “Melalui proyek ini, tailing bukan lagi dilihat sebagai limbah, melainkan sebagai sumber daya yang berharga,” kata Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

Harapannya, penggunaan tailing PTFI sebagai material agregat dapat membantu mendorong pembangunan jalan dan menghubungkan wilayah-wilayah di Papua dan Papua Barat. 

Sebuah Warisan Inovasi Tailing

Tailing PTFI telah digunakan sebagai material agregat dalam pembangunan infrastruktur publik mulai dari jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya di Kabupaten Mimika, termasuk kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika di dekat Kuala Kencana dan Bandara Mozes Kilangin di Timika. 

Perusahaan juga mengelola Taman Keanekaragaman Hayati MP 21 di Dataran Rendah, yang seluruh areanya dibangun di atas lahan bekas pengendapan tailing. Sejumlah tanaman sayuran dan pohon buah-buahan tumbuh di taman ini yang juga memiliki area pengembangbiakan ternak dan kolam-kolam ikan dan udang. 

“Pengelolaan tailing secara bertanggungjawab adalah perwujudan komitmen PTFI dalam meminimalkan dampak operasional terhadap komunitas lokal dan alam Mimika,” kata Jenpino. “Kami juga bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan nilai tailing dengan menciptakan sejumlah produk sampingan tailing yang dapat digunakan di Kabupaten Mimika atau wilayah-wilayah lain di Papua.”

 





Kembali Ke List