PTFI Tingkatkan Kompetensi Engineers Untuk Menghadapi Tantangan Tambang Bawah Tanah
27 February 2025
PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan operasi tambang bawah tanah. Sebagai pengelola salah satu kompleks tambang bawah tanah terbesar di dunia, PTFI menghadapi tantangan rumit dan unik yang memerlukan perencanaan matang dan baik. Perencanaan ini bukan hanya terbatas pada peralatan dan metode saja, namun juga komitmen kepada pengembangan sumber daya manusia. Salah satu langkah nyata dalam persiapan ini adalah program pelatihan yang dirancang untuk membentuk insinyur tambang masa depan yang ada di PTFI.
Baru-baru ini, sebanyak 22 karyawan mengikuti pelatihan Caving Fundamental yang berfokus pada prinsip-prinsip utama metode penambangan Block Caving yang baik dan berkelanjutan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta memperkuat pemahaman peserta dalam pengelolaan operasi tambang bawah tanah block cave, khususnya terkait dengan cave management, geomekanika/kestabilan terowongan, Cave Health dan sistem monitoring yang diperlukan. Para peserta juga dibekali dengan wawasan mengenai fragmentasi, cave propagation, serta konsep material flow yang berperan penting dalam mengoptimalkan produksi dan mitigasi risiko.
Anton Priatna – Vice President Underground Engineering, mengungkapkan "pelatihan Caving Fundamental ini sangat penting diberikan kepada insinyur tambang bawah tanah kita khususnya yang bekerja di tambang DMLZ dan GBC/KL guna memberikan landasan yang kuat bagi mereka dalam membuat rencana tambang yang baik dan bertanggung jawab guna mencapai target produksi berdasarkan kaidah penambangan yang benar yang pada akhirnya akan memastikan kestabilan dan keberlangsungan operasi tambang block cave secara aman dan berkesinambungan."
"Pelatihan ini memberikan wawasan mendalam tentang prinsip dasar yang perlu diterapkan dalam operasi block caving," ujar Dania Fajrina – Engineer, Geology GBC. "Sebagai geologis, saya merasa materi Rock Mass Characterization sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan karakterisasi batuan dan menyampaikan informasi geologi secara lebih efektif kepada cave management dan departemen terkait."
Norvita Douw – Superintendent, DMLZ Scheduling, menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman komprehensif tentang cave management, pengendalian penarikan material, serta konsep produksi dalam block caving. "Pelatihan ini juga sangat membantu saya dalam memahami risiko yang ada di tambang bawah tanah dan bagaimana mengoptimalkan produksi dengan pendekatan yang lebih efektif," ungkapnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang telah dimulai sejak batch pertama pada 22–25 Juli 2024 yang diikuti oleh 25 peserta. PTFI akan tetap terus mengadakan pelatihan berikutnya guna memastikan pengembangan kompetensi yang merata bagi seluruh karyawan. Dalam program ini, PTFI menghadirkan Andre van As, pakar dari Bryan Mining dan Geology Research Center, University of Queensland, Australia, sebagai instruktur utama.
Metode Penambangan Block Caving
Metode Block Caving merupakan teknik penambangan bawah tanah yang sangat efisien dalam mengeksploitasi cadangan bijih. Proses ini melibatkan pemotongan blok besar bijih dari bawah hingga runtuh akibat gravitasi, kemudian bijih tersebut ditarik dari drawpoint dan diangkut ke alat penghancur (crusher).
Saat ini, PTFI mengoperasikan tiga kompleks tambang bawah tanah utama: Grasberg Block Cave (GBC), Deep Mill Level Zone (DMLZ), dan Big Gossan. Big Gossan menggunakan metode Open Stope, sedangkan GBC dan DMLZ menerapkan metode Block Caving. PTFI juga terus melakukan ekspansi, termasuk pengembangan blok tambang PB4 di DMLZ yang direncanakan mulai produksi pada 2027, serta tambang bawah tanah Kucing Liar yang ditargetkan beroperasi pada 2028. Kedua tambang ini akan mengadopsi metode Block Caving untuk memastikan efisiensi produksi jangka panjang.
Kembali Ke List