Semarak Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI: Merajut Persatuan dalam Keberagaman di Tembagapura
Tembagapura, 9 - 10 Agustus 2025 -- Puncak rangkaian pra-event menuju peringatan Hari Ulang Tahun ke - 80 Kemerdekaan Republik Indonesia digelar meriah di Sporthall Tembagapura. Selama dua hari, fasilitas olahraga ini diubah menjadi panggung perayaan yang merangkul keberagaman budaya di Indonesia.
Setibanya di lokasi, pengunjung langsung disambut dengan miniatur Indonesia. Booth-booth di acara ini hadir dengan beragam bentuk, mulai dari rumah adat hingga representasi objek wisata.
Sebanyak 14 divisi PT Freeport Indonesia berkolaborasi dengan paguyuban budaya untuk menampilkan kekayaan adat. Kreativitas dan dedikasi para peserta terbukti nyata lewat konsep booth dan kostum yang ditampilkan. Setiap booth menggambarkan keindahan dan keunikan budaya serta pariwisata Indonesia, dilengkapi permainan tradisional serta bazaar yang menjual berbagai makanan dan kerajinan khas daerah masing-masing.
“Rasanya seperti berkeliling Indonesia dalam satu hari,” ujar Cherry, perwakilan Mining Safety Division, yang membangun booth berbentuk Rumah Bolon, rumah adat khas budaya Batak dari Sumatera Utara.
Hari pertama dimeriahkan dengan lomba folklore yang menampilkan tarian, nyanyian, musik, dan drama rakyat dari berbagai daerah. Sebelum tampil seluruh peserta mendapat bimbingan langsung dari tiga pelatih profesional yang membantu menyempurnakan tiap penampilan.
“Seluruh peserta tampil dengan maksimal. Kita sebenarnya tidak sedang melombakan budaya, karena budaya bukan sesuatu yang bisa dilombakan. Setiap budaya punya keunikan dan identitasnya masing-masing, itulah Indonesia-- keberagaman yang sangat kaya dan multi-etnik. Fokus kami lebih pada kekompakan dan keharmonisan, terutama bagaimana elemen musik tersaji dalam setiap penampilan,” ungkap Kevin Bosco, salah satu juri sekaligus pelatih lomba folklore.
Hari kedua dimulai dengan penampilan “Pentas Anak Emas” dari murid-murid Yayasan Pendidikan Jayawija (YPJ) Tembagapura. Dilanjutkan dengan lomba tumpeng yang setiap lauk dan hiasannya memiliki makna dan filosofi tersendiri, dibawa ke panggung dengan arak-arakan tarian dan musik daerah untuk dipresentasikan dan dinilai oleh para juri.
Menjelang sore hingga malam, lomba peragaan busana adat menjadi penutup yang spektakuler, menampilkan kreasi unik dari kolaborasi antar divisi dan paguyuban.
Pada penghujung acara, ketika nama-nama pemenang diumumkan dan hadiah dibagikan, ruangan penuh dengan tepuk tangan dan sorak sorai. Namun di balik semua itu, yang paling berharga adalah rasa kebersamaan. Seperti yang disampaikan Ketua Panitia, Andri Abdullah:
“Atas nama seluruh panitia, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama perwakilan divisi dan paguyuban yang telah all-out menyiapkan pementasan dan karya di area Highland.”
Peringatan hari kemerdekaan bukan hanya soal mengenang hari bersejarah, tetapi juga sebagai upaya memupuk persatuan dan membangun masa depan Indonesia yang lebih inklusif. Perayaan Semarak Kemerdekaan selama dua hari ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tersebut hidup di setiap usaha dan kerja sama seluruh pihak yang menghidupkan acara ini. (AN)
Kembali Ke List





