Produksi Tembaga PTFI Menuju Net Zero-Emission
03 July 2024
Menjadi salah satu produsen tembaga terbesar di Dunia, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengambil peran dalam percepatan masa depan secara bertanggung jawab.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, PTFI menggelar Seminar dan Workshop bertema Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi Karbon pada hari Rabu, 3 Juli, 2024 di Lupa Lelah Restoran, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Perwakilan departemen dan divisi PTFI hadir dalam agenda ini untuk berdiskusi mengenai target Net Zero-Emission Tahun 2050 bersama dengan perwakilan dari PT Vale Indonesia (PTVI); Dahlan-General Manager PTVI, Moh Amirul-Project Engineer PTVI, Azhar-Manager Engineering & Project Services at PTVI dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT); Jorina Waworuntu-Manager Environmental Compliance PT AMNT, Ahmad Yadiman-Manager Power Plant PT AMNT.
Sebagaimana mineral berharga tembaga digunakan dalam hampir setiap teknologi dan bermanfaat bagi miliaran manusia di Dunia, PTFI memegang peranan penting dalam upaya transisi energi secara global mencapai Net Zero-Emission di Tahun 2050.
Aris Raharjo, Ketua Komite Manajemen Energi PTFI mengungkapkan, di tahun 2023, PTFI telah menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 3,38 juta ton karbon dioksida ekuivalen per ton Copper (CO2e/tCu).
“Emisi GRK PTFI di tahun 2023 menurun sebesar 28,95% dibandingkan dengan level GRK di tahun 2018.” kata Aris.
“PTFI menargetkan di tahun 2030 akan mencapai penurunan intensitas emisi GRK hingga 30%.” ungkap Aris.
Carl Tauran, Kepala Teknik Tambang PTFI dan EVP Site Operations menambahkan, strategi terencana PTFI dalam menekan emisi karbon dalam bisnis proses PTFI sedang berjalan secara berkelanjutan.
“Di PTFI, kami mengadopsi teknologi baru untuk menggunakan peralatan pertambangan bertenaga listrik dan menerapkan energi bersih pada teknologi pendukung operasional PTFI,” terang Carl.
Rangkaian lokomotif bertenaga listrik yang dioperasikan di tambang bawah tanah PTFI dikendalikan menggunakan alat kendali jarak jauh. Teknologi tanpa emisi diesel ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan 80.000 ton emisi karbon per tahun.
Penerapan teknologi Loader Bertenaga Listrik saat ini sedang tahap pengembangan dan uji coba untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan PTFI di tambang bawah tanah.
Rencana uji coba teknologi 'smart mining' yang sedang berlangsung ini akan mendukung PTFI untuk mengurangi emisi karbon sebesar 45.000 ton/tahun.
Arief Wiwaha, Vice President Unit Head of Operational Safety and Environment State Owned Enterprises’s Holding Mining Industry Indonesia (MIND ID), mengapresiasi inisiatif PTFI dalam memfasilitasi seminar dan workshop sekaligus secara berkelanjutan berupaya mencapai target penurunan emisi di sektor pertambangan.
“Untuk mencapai kemajuan yang berarti, kita memerlukan pendekatan holistik dan terintegrasi dimulai dari industri pertambangan. Serta bagaimana untuk berkolaborasi bersama untuk mencapai target nol bersih emisi.” Kata Arief.
(Puspita Saraswati)
Kembali Ke List
