Di Tengah Pandemi, 20 Engineers PTFI Raih Gelar Profesi Insinyur
30 October 2020
Terlepas dari perubahan yang harus mereka lakukan dalam profesi dan kehidupan pribadi mereka karena pandemi, 20 engineer senior PT Freeport Indonesia baru-baru ini lulus dan berhak meraih gelar profesi insinyur dari Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Resmi diluncurkan pada April 2020, program sertifikasi professional engineer merupakan bagian dari kemitraan antara PTFI dan UMI berdasarkan Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Maret 2020. PTFI dan UMI sepakat bekerjasama dalam meningkatkan kualitas keilmuan teknik melalui pemanfaatan teknologi baru virtual reality pertambangan, pengembangan sumber daya manusia, penyelenggaraan kuliah tamu dan magang mahasiswa.
Program kolokium sendiri adalah sebuah program berbagi pengalaman keinsinyuran di mana peserta program mempresentasikan karya keinsinyuran terbaiknya di hadapan civitas akademis dan sesama rekan insinyur untuk kemudian dipublikasikan melalui jurnal akademis. Program ini memberikan kesempatan bagi insinyur yang telah terjun langsung di dunia kerja untuk mendokumentasikan hasil karyanya secara akademis guna membantu mendorong kemajuan keilmuan teknik. Melalui program ini, peserta dapat mengikuti pembelajaran dosen dalam topik seminar akademik yang berbeda di setiap pertemuannya.
“Program ini memberikan kesempatan yang baik bagi para engineer PTFI yang telah berpengalaman dan memiliki kompetensi khusus untuk mendapatkan pengakuan atas karya-karya yang dihasilkan,” kata Norvita Irjadani Douw, Chief Engineer-DMLZ Scheduling.
Merupakan momen istimewa bagi Norvita ketika mewakili rekan-rekannya untuk menerima sertifikat insinyur profesional pada 30 Oktober 2020.
Yang lebih membanggakan lagi, juga mendapatkan penghargaan sebagai lulusan terbaik dengan predikat cumlaude.
Penyelesaian program ini juga tidak lepas dari penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan sehubungan dengan merebaknya pandemi COVID-19.
Beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh dosen dan engineer selama program berlangsung antara lain sharing dan diskusi materi presentasi secara virtual, menyerahkan abstrak untuk proyek secara online, dan melakukan pemeriksaan jarak jauh. Meskipun banyak perubahan yang dilakukan karena pandemi masih baru, program ini memungkinkan fleksibilitas yang cukup besar bagi peserta. Karena peserta masih aktif bekerja, sifat program yang virtual memungkinkan mereka menghemat waktu dan tenaga. Misalnya, mereka tidak perlu bepergian ke Makassar di Sulawesi Selatan untuk mempresentasikan hasil karyanya. Mereka dapat melakukannya melalui platform online seperti Zoom dan media lainnya.
Kebanggan Tersendiri bagi Manajemen
Perusahaan menyambut positif program kerja sama yang sangat bermanfaat dengan UMI ini. Selain mengapresiasi upaya dalam mendukung kemajuan keilmuan teknik, manajemen PTFI juga bangga atas hasil yang dicapai sejumlah engineer terbaik mereka.
“Kami bangga dengan senior engineers PTFI yang lulus Program Profesi Insinyur di tengah pandemi ini,” kata Zulkifli Lambali, Executive Vice President-Site Operations dan Kepala Teknik Tambang PTFI.
“Sebagai engineer yang profesional di bidangnya, fokus keilmuan mereka tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat teknis, namun juga erat dengan SINCERE, nilai-nilai inti PTFI.”
Clementino Lamury, Director, Executive Vice President-Human Resources, memuji kerja keras dan kemampuan engineer PTFI. Ia mendorong mereka untuk meningkatkan praktik dan kualitas ilmu engineering di PTFI sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap produktivitas dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja.
(Keterangan: Foto diambil sebelum pandemi merebak) Nota kesepahaman program ‘Link & Match’ antara PTFI dan UMI ditandatangani oleh Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI dan Basri Modding, Rektor UMI pada 5 Maret 2020. Kedua pihak sepakat untuk menjalankan proyek pemanfaatan teknologi baru Virtual Reality dalam sektor pertambangan dan pembangunan Sumber Daya Manusia.
Kembali Ke List
