Perusahaan senantiasa berkomitmen memberikan kualitas hidup yang terbaik bagi karyawan. Salah satunya adalah melalui penyediaan fasilitas Penerbangan Natal/Christmas Flight bagi karyawan dan keluarganya yang ingin merayakan Natal di kampung halaman.
Pada hari Senin (10/12) pelayanan Penerbangan Natal 2018 diresmikan oleh Iyas Kusnadi, VP-Manpower Management di Terminal Penerbangan Perintis Bandara Mozes Kilangin. Penerbangan Natal 2018 akan menerbangkan karyawan dan tanggungannya ke kampung halaman mereka di sejumlah wilayah di Papua di antaranya Manokwari, Sorong, Nabire, Wamena, Merauke, Enarotali, Waghete, Ilaga, Sugapa/Bilogai, Kaimana, Fak-fak, Wasior, Sinak, Moanemani, Serui, Beoga, Pogapa, Tolikara/Karubaga, Hitadipa, Mapenduma/Paro, Kwiyawage, Tiom, Duma, Hoya, Alama, Jila, Tsinga, Arwanop, dan Ugimba. Penerbangan Natal akan dilayani hingga bulan Januari 2019.
Ketua Panitia Penerbangan Natal 2018, Heribert Emeyauta menyebutkan bahwa 5030 penumpang yang terdiri dari karyawan PTFI, perusahaan privatisasi dan kontraktor beserta keluarganya yang berhak sesuai kebijakan dan prosedur perusahaan mendaftar program ini.
Maskapai Trigana Air, Johnlin Air, Mission Aviation Fellowship (MAF) dan Airfast Indonesia digunakan untuk melayani penerbangan ke beberapa kabupaten, distrik dan kampung di wilayah pegunungan tengah. Helikopter Airfast melayani karyawan dan tanggungannya yang akan berlibur ke beberapa kampung yang tidak bisa dijangkau oleh pesawat terbang.
Selain layanan penerbangan Natal, para karyawan dan keluarga yang berasal dari daerah pesisir selatan Papua akan dilayani dengan Pelayaran Natal. Teknis pelaksanaan untuk layanan Boat Natal berbeda dengan Penerbangan Natal, karyawan yang telah mengajukan Travel Request dan telah mendapatkan persetujuan dari Supervisornya, berhak atas pengambilan BBM, dan jumlahnya ditetapkan sesuai dengan jarak tempuh perjalanan ke kampung halamannya.
Pada pembukaan penerbangan Natal, Iyas Kusnadi menerangkan “Program penerbangan Natal ini bukan program baru, tapi merupakan program tahunan yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun yang lalu. Dan untuk kali ini kita patut mengucapkan syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada perusahaan karena program layanan Penerbangan Natal saat ini telah dibuka kembali. Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk memberikan kemudahan bagi karyawan khususnya karyawan Papua yang akan merayakan Natal di kampung halaman.”
Iyas juga berpesan kepada seluruh karyawan yang akan merayakan Natal di kampung halaman supaya menjaga keselamatan sehingga pada saat kembali ke Timika nanti dapat kembali bekerja dengan baik di perusahaan.Seorang keluarga calon penumpang Penerbangan Natal yang akan merayakan Natal di kampung, Theresia, ketika ditanya tentang program ini mengaku sangat senang karena keluarganya di kampung sudah menunggu.
“Saya senang, tahun ini saya suami saya bisa pulang kampung, bisa merayakan Natal bersama orang tua dan keluarga. Kami sudah tiga kali pulang kampung untuk rayakan Natal melalui program ini, jadi terima kasih kepada perusahaan yang telah membantu, saya harap tahun depan masih ada lagi.” ungkap Theresia.
Lain halnya dengan Marsel. Pria berperawakan tinggi ini akan ikut pulang kampung bersama anaknya yang kerja di salah satu perusahaan privatisasi. Marsel mengaku sangat terbantu dengan diselenggarakannya layanan Penerbangan Natal. Istri dan anak-anaknya yang lain sedang menunggu kedatangannya di kampung. “Penerbangan Natal ini bagus, karena kami yang ada di kampung-kampung tidak bisa naik pesawat ke Timika untuk Natal, tapi kami akan pulang dan rayakan Natal sama-sama, jadi perusahaan harus jalan terus supaya kita di kampung-kampung ini juga bisa rasakan manfaat dari anak-anak kita yang kerja perusahaan. Kita bukan karyawan tapi anak yang karyawan, tapi kita juga bisa rasa manfaat yang diberikan perusahaan” jelasnya. (Hendrikus)
Kembali Ke List
