Freeport Indonesia dan Keuskupan Timika Beri Pelatihan Keterampilan Pertukangan untuk Pemuda Kamoro


21 November 2024


TIMIKA, 16 November 2024 – “Keterampilan Pertukangan (Basic Constructions) merupakan salah satu kemampuan dasar yang diperlukan untuk mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan ekonomi warga. Freeport melatih para pemuda dari lima kampung binaan agar mereka memiliki keterampilan dasar pertukangan,” kata Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI, Nathan Kum pada pelatihan keterampilan pertukangan kepada 20 pemuda Kamoro dari kampung binaan di wilayah Pesisir Selatan Kabupaten Mimika yang diselenggarakan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Keuskupan Timika melalui Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL). 

Nathan mengatakan pelatihan ini merupakan sesi kedua tahun 2024, sesi pertama telah berlangsung Juli lalu. Instruktur Carpenter dari Institute Pertambangan Nemangkawi (IPN) milik PTFI menjadi fasilitator dan mengajarkan berbagai keterampilan dasar seperti ilmu pertukangan, perbaikan listrik, dan membuat campuran semen bangunan.

“PTFI bersama Keuskupan Timika sangat mendukung anak muda Kamoro dari lima kampung binaan untuk meningkatkan keterampilan pertukangan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat terus mempraktikan ilmu yang didapatkan,” katanya.

 

Instruktur IPN Danang Tegar Taufan memberi teori dasar pertukangan di kelas pelatihan Keuskupan Timi
Instruktur IPN Danang Tegar Taufan memberi teori dasar pertukangan di kelas pelatihan Keuskupan Timika.
Teori dasar pertukangan penting diajarkan oleh instruktur IPN dalam pelatihan keterampilan peserta.
Teori dasar pertukangan penting diajarkan oleh instruktur IPN dalam pelatihan keterampilan peserta.
Peserta pelatihan praktik langsung mengukur bidang dengan alat water pass.
Peserta pelatihan praktik langsung mengukur bidang dengan alat water pass.
Peserta praktik membuat dinding, menggunakan semen, dan memasang keramik dalam pelatihan dasar.
Peserta praktik membuat dinding, menggunakan semen, dan memasang keramik dalam pelatihan dasar.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.
Peserta pelatihan menyelesaikan program 10 hari bersama KMBL, PTFI, dan IPN di Keuskupan Timika.


Salah seorang pemuda Kamoro mewakili peserta pelatihan merasakan manfaat langsung atas ilmu yang diterima. “Kegiatan pelatihan Carpenter ini sangat membantu kita, menambah ilmu. Dari apa yang kita tidak tahu, menjadi tahu bagaimana membangun rumah. Terima kasih kepada Institut Pertambangan Nemangkawi memberi pelatihan teori dan praktek,” kata Kelik Utauru, peserta pelatihan asal kampung Tipuka.

Kelik menceritakan dalam pelatihan keterampilan pertukangan, ia mendapat pembekalan teori di kelas dan praktek lapangan setiap hari. “Termasuk diajarkan cara memasang besi rangka bangunan hingga cara menempel keramik di dinding yang awalnya kami tidak tahu (caranya). Mungkin di rumah kita bisa beli keramik dan pasang sendiri. Hal ini sangat membantu,” katanya.

Ketua Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) Benyamin Meo yang juga sebagai perwakilan Keuskupan Timika berharap melalui pelatihan ini pemuda Kamoro dapat membangun kampungnya tanpa harus mencari tenaga ahli dari luar kampung bahkan luar Papua.

Nathan menambahkan Freeport Indonesia terus berkomitmen dalam mendorong pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan keterampilan warga yang berdomisili di sekitar area operasi pertambangan semakin sejatera di masa depan.

Para pemuda dari Nayaro, Nawaripi, Koperapoka, Ayuka, dan Tipuka turut berpartisipasi dalam pelatihan yang berlangsung selama 10 hari mulai 5—15 November bertempat di Komplek Keuskupan Timika, Papua Tengah.





Kembali Ke List